Karangtarunanews.com– SUKABUMI, UMKM adalah salah satu bagian penting dalam perekonomian Indonesia.
Pada dasarnya, UMKM adalah usaha atau bisnis yang dilakukan oleh individu, kelompok, badan usaha kecil, maupun rumah tangga. Keberadaan UMKM di Indonesia sangat diperhitungkan, karena berkontribusi besar pertumbuhan ekonomi.
Adapun pengertian UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro.
UMKM sendiri tersebar luas di seluruh Indonesia, salah satunya di Sukabumi. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Kecil Kabupaten Sukabumi tahun2022 (dkukm.sukabumi.go.id) jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di
Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat sebesar 207.862 pelaku usaha.
Salah satunya adalah Sadulur Snack yang merupakan produsen makanan ringan khas Indonesia yang berlokasi di Sukabumi, Jawa Barat.
Dengan selalu mempertahankan kearifan budaya lokal, Sadulur Snack berusaha menjaga keunikan dan kekayaan kuliner asli Indonesia.
Dengan motto “Selalu memberikan pelayanan prima, kepuasan pelanggan adalah yang utama”, Sadulur Snack berusaha memberikan pengalaman yang terbaik kepada pelanggan.
Sang pemilik Sadulur Snack Windi Hapsoro mengatakan, peran UMKM dalam setiap program pemerintah yang diberikan harus saling mendukung.
“Peran UMKM tentunya saling mendukung saja, antara kebutuhan dan tanggung jawab tidak bisa lepas dari proses. Yang pasti umkm harus fokus pada peningkatan daya saing, nilai jual dan nilai usahanya. Pemerintah hanya sebagai pemberi jalan, support. UMKM harus mandiri,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, hal paling penting dalam meningkatkan produk UMKM adalah terjalinnya kerja sama dengan pihak yang memang bisa mengubah kondisi si pelaku UMKM itu sendiri.
“Tentu yah, dengan adanya kerja sama atau bermitra dengan perusahaan retail tujuan agar tersebar, memperluas akses pasar, karena UMKm harus menyesuaikan pasar, potensi perputaran barang dan traffic konsumen cukup banyak di perusahaan besar ini,” jelasnya.
“Dan bagaimana proses awal sehingga yang terpilih baru sebagian para pelaku UMKM saja? sebetulnya ini mungkin program CSR/coorporate nya mereka di tahun 2019 berkolaborasi dengan dinas terkait, produk UMKM dilakukan kurasi dan hanya yang terpilih secara kelengkapan admin, legalitas dan valuable produk yang bisa masuk ke pasar minimarket ini,” tambahnya.
Kita ketahui, pada saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia hampir seluruh aspek terkena imbas yang sangat luar biasa termasuk para pelaku UMKM.
“Harapan kami tentunya, UMKM dengan kondisi pemulihan pasca covid ini, UMKM bangkit, walau penyerapan pasar masih belum pulih, tetap harapannya kondisi pasar juga kembali pulih, ada peningkatan omset, dan meningkatnya daya beli masyarakat,” harapnya.
“Selain itu, harapan ke depan bagi para umkm, jika dengan kemitraan perusahaan besar harapannya marketnya bisa lebih luas tidak hanya lingkup wilayah kota, kalau bisa regional ke provinsi atau lintas provinsi, sehingga terjadi kenaikan peluang produksi, meningkatnya kebutuhan tenaga kerja, dan UMKM naik kelas